Momoh khas Kendal
Posted by
paksoleh
on Jumat, 22 Mei 2020
Labels:
Makanan Khas
/
Comments: (0)
Kabupaten Kendal berada di provinsi Jawa Tengah dan berbatasan
langsung dengan Semarang, tepatnya di sebelah barat kota Semarang.
Selain terkenal sebagai kota religi, Kendal juga terkenal dengan
kabupaten yang mempunyai bermacam-macam kuliner, salah satunya yang
terkenal dan mempunyai nama unik adalah Momoh. Pernahkah Anda mendengar kata momoh atau makan Momoh?
Kalau belum, silahkan datang ke Kaliwungu Kendal Jawa Tengah. Momoh
adalah makanan khas kaliwungu, yang hanya ada di Kaliwungu Kabupaten
Kendal
Momoh Kendal yang berbahan dasar jeroan sapi ini diyakini dapat menambah stamina pria dewasa. Makanan ini ternyata dibumbui dengan berbagai macam rempah-rempah pilihan yang dapat meningkatkan stamina pria dewasa. Momoh Kendal dibedakan dalam dua macam, yaitu momoh goreng dan momoh berkuah. Namun sebagian orang memilih momoh goreng karena dapat dimakan dengan nasi pecel atau soto.
Sumber : https://perpus.jatengprov.go.id/deposit/artikel/kuliner-jawa-tengah/36-kuliner-jawa-tengah/1009-momoh-khas-kendal
baca selengkapnya »»
Momoh Kendal yang berbahan dasar jeroan sapi ini diyakini dapat menambah stamina pria dewasa. Makanan ini ternyata dibumbui dengan berbagai macam rempah-rempah pilihan yang dapat meningkatkan stamina pria dewasa. Momoh Kendal dibedakan dalam dua macam, yaitu momoh goreng dan momoh berkuah. Namun sebagian orang memilih momoh goreng karena dapat dimakan dengan nasi pecel atau soto.
Sumber : https://perpus.jatengprov.go.id/deposit/artikel/kuliner-jawa-tengah/36-kuliner-jawa-tengah/1009-momoh-khas-kendal
Profil Kaliwungu
Kaliwungu adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa
Tengah Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Semarang, tepatnya
di sebelah barat Kota Semarang Indonesia.
Kaliwungu terkenal dengan sebutan Kota Santri dikarenakan di kecamatan
tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil
dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang
berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu
terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan
Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya
mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.
Geografis
Kecamatan Kaliwungu mempunyai luas wilayah 47.73 Km2. Batas -batas wilayah Kecamatan Kaliwungu di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan, di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong , dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kota Semarang.
Topografi kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah pantai dan dataran rendah dengan ketinggian 4,5 meter di atas permukaan laut. Suhu udara pada saat siang hari dapat mencapai sekitar 32 derajat celcius. Dan pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius.
Syawalan
Pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan ratusan pedagang mremo serta puluhan penjaja hiburan -dream molen-, kuda putar dan sebagainya.. Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk. Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan. Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Musyaffa'.
Desa/kelurahan
Kecamatan Kaliwungu yang semula terdiri dari 15 desa, sejak bulan Oktober 2007 (karena adanya pemekaran wilayah) hanya terdiri dari 9 desa dan sisanya masuk kedalam wilayah Kecamatan Kaliwungu , yaitu:
1. Kumpulrejo
2. Karangtengah
3. Wonorejo
4. Mororejo
5. Sumberejo
6. Nolokerto
7. Kutoharjo
8. Krajankulon
9. Sarirejo
Kuliner
Selain sebagai Kota Relegi, di Kaliwungu juga terdapat berbagai macam kuliner yang bisa dijumpai di sepanjang komplek Alun-alun Kaliwungu yang terletak di depan Masid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu. Tidak hanya menyediakan warung tenda yang buka dari sore sampai malam hari tetapi juga terdapat beberapa warung yang buka sampai jam 4 (empat) pagi. Namun demikian masih banyak makanan khas Kaliwungu yang bisa dinikmati antara lain : sumpil (terbuat dari beras dibungkus daun bambu), bandeng tanpa duri, bandeng presto, udang vaname, gimbal udang, jenang tape, momoh (daging sapi yang diolah), dan krupuk tayamum (digoreng dengan pasir) yang merupakan produk makanan ringan terbanyak.
Sumber : Pemda Kendal
baca selengkapnya »»
Geografis
Kecamatan Kaliwungu mempunyai luas wilayah 47.73 Km2. Batas -batas wilayah Kecamatan Kaliwungu di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan, di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong , dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kota Semarang.
Topografi kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah pantai dan dataran rendah dengan ketinggian 4,5 meter di atas permukaan laut. Suhu udara pada saat siang hari dapat mencapai sekitar 32 derajat celcius. Dan pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius.
Syawalan
Pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan ratusan pedagang mremo serta puluhan penjaja hiburan -dream molen-, kuda putar dan sebagainya.. Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk. Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan. Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Musyaffa'.
Desa/kelurahan
Kecamatan Kaliwungu yang semula terdiri dari 15 desa, sejak bulan Oktober 2007 (karena adanya pemekaran wilayah) hanya terdiri dari 9 desa dan sisanya masuk kedalam wilayah Kecamatan Kaliwungu , yaitu:
1. Kumpulrejo
2. Karangtengah
3. Wonorejo
4. Mororejo
5. Sumberejo
6. Nolokerto
7. Kutoharjo
8. Krajankulon
9. Sarirejo
Kuliner
Selain sebagai Kota Relegi, di Kaliwungu juga terdapat berbagai macam kuliner yang bisa dijumpai di sepanjang komplek Alun-alun Kaliwungu yang terletak di depan Masid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu. Tidak hanya menyediakan warung tenda yang buka dari sore sampai malam hari tetapi juga terdapat beberapa warung yang buka sampai jam 4 (empat) pagi. Namun demikian masih banyak makanan khas Kaliwungu yang bisa dinikmati antara lain : sumpil (terbuat dari beras dibungkus daun bambu), bandeng tanpa duri, bandeng presto, udang vaname, gimbal udang, jenang tape, momoh (daging sapi yang diolah), dan krupuk tayamum (digoreng dengan pasir) yang merupakan produk makanan ringan terbanyak.
Sumber : Pemda Kendal
DISIPLIN DAN COVID-19
Kata disiplin berasal dari bahasa latin yaitu Discare yang artinya belajar. Dari kata tersebut muncul kata Disciplina yang artinya pengajaran atau pelatihan. Disiplin juga berasal dari bahasa inggris yakni Disciple yang artinya adalah pengikut atau murid. Menurut Heidjrachman dan Husnan dalam Sinambela (2012:238), disiplin ialah setiap perseorangan maupun kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah serta berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang dibutuhkan seandainya tidak ada perintah. Depdiknas (2001) mendifinisikan disiplin atau tertib ialah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagai sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin itu adalah suatu sikap konsisten untuk menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap suatu aturan yang telah disepakati meskipun tidak ada perintah.
Tingkat Disiplin Masyarakat
Bagaimanakah sikap disiplin masyarakat Indonesia saat ini? Apakah masyarakat Indonesia telah memiliki sikap disiplin yang baik ataukah sebaliknya termasuk dalam kategori rendah? Tidak sedikit penelitian dan survei yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan masyarakat.
Disiplin memang masih menjadi barang berharga di tengah-tengah masyarakat kita, baik di kalangan pelajar, pegawai kantor, maupun masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh bahwa kata “mohon maaf, saya terlambat” masih sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, karena terlambat itu masih dianggap hal yang wajar dan biasa, bahkan telah menjadi budaya. Seringkali kita melihat terjadi tindakan ketidaksiplinan baik individu maupun kelompok diberbagai tempat, misalnya di tempat umum. Banyak contoh siakp disiplin masyarakat yang rendah, mulai dari tertib antri, buang sampah, bahkan sampai perilaku yang membahayakan nyawa mereka sendiri karena tidak taat pada peraturan berlalu lintas di jalan, dengan mengabaikan rambu-rambu lalu lintas. Dan masih banyak lagi tindakan yang menunjukkan sikap ketidakdisiplinan masyarakat yang masih sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu seberapa pentingkah sikap disiplin masyarakat disaat situasi dan kondisi pandemi wabah Covid 19 seperti sekarang ini?
Disiplin disaat Wabah Covid 19
Penyebaran virus covid-19 bisa dihentikan tergantung dua hal, pertama ketepatan dan ketegasan kebijakan pemerintah, kedua kedisiplinan dan partisipasi aktif publik dalam melaksanakan social/physical distancing. Barangkali inilah yang menjadi salah satu pertimbangan mengapa pemerintah Indonesia tidak melakukan lockdown seperti yang dilakukan di beberapa negara lain, mengingkat tingkat disiplin masyarakat Indonesia yang masih cukup rendah. Hal ini sudah dinyatakan secara jelas oleh Presiden Jokowi. Dalam sebuah kesempatan Presiden Jokowi mengatakan bahwa setiap negara memiliki karakter, budaya, dan tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda. Dengan pertimbangan itu, dalam menghadapi Covid-19 Indonesia tidak memiliki jalan lockdown. “Di negara kita, yang paling tepat physical distancing atau meminta setiap warga menjaga jarak aman,” tuturnya.
Agar keputusan pemerintah Indonesia tersebut dapat dilaksanakan dengan baik tentunya diperlukan tingkat kedispilinan masyarakat yang baik pula. Ini memang bukan pekerjaaan yang mudah, tapi kita tidak boleh berhenti untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk terus bersikap disiplin. Seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, yang meminta masyarakat untuk berdisiplin dan mematuhi himbauan dari pemerintah, salah satunya melakukan social distancing. "Apa pun protokol yang dibuat, sebagus apa pun kalau tidak diikuti dengan tingkat disiplin yang tinggi tidak ada gunanya. Yang diperlukan di sini adalah kesadaran dan kedisiplinan yang bagus," ujarnya dalam sebuah talkshow di televisi, Selasa (24/3).
Beberapa lembaga ketika mulai memprediksi kapan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia akan berakhir, juga tidak terlepas dari pentingnya disiplin. Hasilnya, jika pemerintah mengintervensi maka pandemi ini dapat berakhir paling cepat pada bulan Mei. Meski demikian, prediksi berakhirnya corona tergantung dua hal yakni intervensi pemerintah dan kedisiplinan masyarakat.
Salah satu lembaga survey dalam siaran pers LSI DENNY JA dengan judul : “99 % Kasus Virus Corona Selesai Sebelum Vaksin Ditemukan” - Juni 2020 Indonesia Kembali Normal? juga mensyaratkan dalam disclaimer bahwa asumsi yang utama adalah protokol kesehatan yang ditetapkan WHO, aneka pemerintahan, termasuk pemerintah Indonesia, dipatuhi. Protokol kesehatan itu antara lain social distancing, physical distancing, menggunakan masker, mencuci tangan, dan lain sebagainya. Hal ini menjukkan bahwa displin merupakan faktor yang sangat penting agar apa yang diprediksikan tersebut dapat terwujud.
Jadi kesimpulannya bahwa disiplin adalah salah satu kata kunci agar segera terbebas dari wabah Covid-19.
Penulis,
Mokhamad Soleh, S.Kom
Guru di SMP Negeri 1 Kaliwungu
Penulis,
Mokhamad Soleh, S.Kom
Guru di SMP Negeri 1 Kaliwungu