Kaliwungu adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa
Tengah Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Semarang, tepatnya
di sebelah barat Kota Semarang Indonesia.
Kaliwungu terkenal dengan sebutan Kota Santri dikarenakan di kecamatan
tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil
dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang
berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu
terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan
Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya
mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.
Geografis
Kecamatan Kaliwungu
mempunyai luas wilayah 47.73 Km2. Batas -batas wilayah
Kecamatan Kaliwungu di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Di
sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan, di
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong , dan di sebelah
Timur berbatasan dengan Kota Semarang.
Topografi kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah pantai dan dataran rendah
dengan ketinggian 4,5 meter di atas permukaan laut. Suhu udara pada saat siang
hari dapat mencapai sekitar 32 derajat celcius. Dan pada saat malam hari suhu
udara mencapai 26 derajat celcius.
Syawalan
Pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan
ratusan pedagang mremo serta puluhan penjaja hiburan -dream molen-, kuda
putar dan sebagainya..
Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari
mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat
itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk.
Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern.
Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekedar untuk berbelanja pakaian
ataupun mencari hiburan.
Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah
pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo
(kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru
atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, dan Wali Musyaffa'.
Desa/kelurahan
Kecamatan Kaliwungu yang semula terdiri dari 15 desa, sejak bulan Oktober
2007 (karena adanya pemekaran wilayah) hanya terdiri dari 9 desa dan sisanya
masuk kedalam wilayah Kecamatan Kaliwungu , yaitu:
1. Kumpulrejo
2. Karangtengah
3. Wonorejo
4. Mororejo
5. Sumberejo
6. Nolokerto
7. Kutoharjo
8. Krajankulon
9. Sarirejo
Kuliner
Selain sebagai Kota Relegi, di Kaliwungu juga terdapat berbagai macam
kuliner yang bisa dijumpai di sepanjang komplek Alun-alun Kaliwungu yang
terletak di depan Masid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu. Tidak hanya menyediakan
warung tenda yang buka dari sore sampai malam hari tetapi juga terdapat
beberapa warung yang buka sampai jam 4 (empat) pagi. Namun demikian masih
banyak makanan khas Kaliwungu yang bisa dinikmati antara lain : sumpil
(terbuat dari beras dibungkus daun bambu), bandeng tanpa duri, bandeng presto,
udang vaname, gimbal udang, jenang tape, momoh (daging sapi yang
diolah), dan krupuk tayamum (digoreng dengan pasir) yang merupakan produk
makanan ringan terbanyak.
Sumber : Pemda Kendal
0 comments:
Posting Komentar