DISIPLIN DAN COVID-19


Dua hal tersebut nampaknya tidak ada hubungannya sama sekali. Namun dalam kondisi seperti sekarang ini dimana hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia ini sedang menghadapi pandemi wabah Covid 19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona, maka kata disiplin itu menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian. Bahkan tidak hanya cukup menjadi perhatian saja, namun persoalan disiplin menjadi salah satu kunci dalam rangka menghadapi wabah ini. Mulai dari pencegahan hingga pengobatan, persoalan disiplin itu harus betul-betul untuk diperhatikan dan dilaksanakan bersama. Nah, apakah semuanya sudah menyadari akan hal itu? Semuanya berpulang pada diri kita sendiri.
Kata disiplin berasal dari bahasa latin yaitu Discare yang artinya belajar. Dari kata tersebut muncul kata Disciplina yang artinya pengajaran atau pelatihan. Disiplin juga berasal dari bahasa inggris yakni Disciple yang artinya adalah pengikut atau murid. Menurut Heidjrachman dan Husnan dalam Sinambela (2012:238), disiplin ialah setiap perseorangan maupun kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah serta berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang dibutuhkan seandainya tidak ada perintah. Depdiknas (2001) mendifinisikan disiplin atau tertib ialah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagai sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin itu adalah suatu sikap konsisten untuk menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap suatu aturan yang telah disepakati meskipun tidak ada perintah.
Tingkat Disiplin Masyarakat
Bagaimanakah sikap disiplin masyarakat Indonesia saat ini? Apakah masyarakat Indonesia telah memiliki sikap disiplin yang baik ataukah sebaliknya termasuk dalam kategori rendah? Tidak sedikit penelitian dan survei yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan masyarakat.
Disiplin memang masih menjadi barang berharga di tengah-tengah masyarakat kita, baik di kalangan pelajar, pegawai kantor, maupun masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh bahwa kata “mohon maaf, saya terlambat” masih sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, karena terlambat itu masih dianggap hal yang wajar dan biasa, bahkan telah menjadi budaya. Seringkali kita melihat terjadi tindakan ketidaksiplinan baik individu maupun kelompok diberbagai tempat, misalnya di tempat umum. Banyak contoh siakp disiplin masyarakat yang rendah, mulai dari tertib antri, buang sampah, bahkan sampai perilaku yang membahayakan nyawa mereka sendiri karena tidak taat pada peraturan berlalu lintas di jalan, dengan mengabaikan rambu-rambu lalu lintas. Dan masih banyak lagi tindakan yang menunjukkan sikap ketidakdisiplinan masyarakat yang masih sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu seberapa pentingkah sikap disiplin masyarakat disaat situasi dan kondisi pandemi wabah Covid 19 seperti sekarang ini?     
Disiplin disaat Wabah Covid 19
Penyebaran virus covid-19 bisa dihentikan tergantung dua hal, pertama ketepatan dan ketegasan kebijakan pemerintah, kedua kedisiplinan dan partisipasi aktif publik dalam melaksanakan social/physical distancing. Barangkali inilah yang menjadi salah satu pertimbangan mengapa pemerintah Indonesia tidak melakukan lockdown seperti yang dilakukan di beberapa negara lain, mengingkat tingkat disiplin masyarakat Indonesia yang masih cukup rendah. Hal ini sudah dinyatakan secara jelas oleh Presiden Jokowi. Dalam sebuah kesempatan Presiden Jokowi mengatakan bahwa setiap negara memiliki karakter, budaya, dan tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda. Dengan pertimbangan itu, dalam menghadapi Covid-19 Indonesia tidak memiliki jalan lockdown. “Di negara kita, yang paling tepat physical distancing atau meminta setiap warga menjaga jarak aman,” tuturnya.
Agar keputusan pemerintah Indonesia tersebut dapat dilaksanakan dengan baik tentunya diperlukan tingkat kedispilinan masyarakat yang baik pula. Ini memang bukan pekerjaaan yang mudah, tapi kita tidak boleh berhenti untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk terus bersikap disiplin. Seperti yang disampaikan oleh Kepala BNPB yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, yang meminta masyarakat untuk berdisiplin dan mematuhi himbauan dari pemerintah, salah satunya melakukan social distancing. "Apa pun protokol yang dibuat, sebagus apa pun kalau tidak diikuti dengan tingkat disiplin yang tinggi tidak ada gunanya. Yang diperlukan di sini adalah kesadaran dan kedisiplinan yang bagus," ujarnya dalam sebuah talkshow di televisi, Selasa (24/3).
Beberapa lembaga ketika mulai memprediksi kapan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia akan berakhir, juga tidak terlepas dari pentingnya disiplin. Hasilnya, jika pemerintah mengintervensi maka pandemi ini dapat berakhir paling cepat pada bulan Mei. Meski demikian, prediksi berakhirnya corona tergantung dua hal yakni intervensi pemerintah dan kedisiplinan masyarakat.
Salah satu lembaga survey dalam siaran pers LSI DENNY JA dengan judul : “99 % Kasus Virus Corona Selesai Sebelum Vaksin  Ditemukan” - Juni 2020 Indonesia Kembali Normal? juga mensyaratkan dalam disclaimer bahwa asumsi yang utama adalah protokol kesehatan yang ditetapkan WHO, aneka pemerintahan, termasuk pemerintah Indonesia, dipatuhi. Protokol kesehatan itu antara lain social distancing, physical distancing, menggunakan masker, mencuci tangan, dan lain sebagainya. Hal ini menjukkan bahwa displin merupakan faktor yang sangat penting agar apa yang diprediksikan tersebut dapat terwujud.
Jadi kesimpulannya bahwa disiplin adalah salah satu kata kunci agar segera terbebas dari wabah Covid-19.

Penulis,
Mokhamad Soleh, S.Kom
Guru di SMP Negeri 1 Kaliwungu

0 comments:

Posting Komentar

 
Beranda | Artikel | Galeri | Makanan Khas | Serba Serbi | Kontak

Copyright © 2009 Pasar Sore Kaliwungu |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net Edited by paksoleh

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.